Pernahkah anda berpikir seperti ini: “Saya harus belajar Information Technology (IT) karena saya mengambil jurusan yang mengandung IT” atau pernahkah anda mendengar statement: “Masak mahasiswa IT ‘gak bisa IT sich? Memalukan saja..!” Dari beberapa statement yang saya ajukan, itu semua mungkin membuat anda merasa ditantang untuk semakin belajar dan terus belajar dalam dunia IT. Memang tidak salah, tapi apakah IT harus menjadi makanan wajib kita, khususnya bagi mahasiswa STIKOM?
Coba anda bayangkan! Apa jadinya jika seseorang makan terlalu banyak tanpa minum sama sekali. Pasti orang itu akan kesusahan dalam menelan makanan yang ada pada tenggorokannya. Untuk itu, kita bisa menyeimbangkan porsi makan dan minum kita agar apa yang kita rasakan dapat terasa mengenakkan pada diri kita. Seperti itulah ketika kita belajar IT. Jika anda terus belajar IT tanpa mempelajari hal – hal yang lain, maka otak anda akan sulit berkembang karena pemikiran anda hanya terfokus pada IT saja.
Seperti halnya makanan 4 sehat 5 sempurna, demikian juga ketika kita belajar IT kita harus menyeimbangkan pengetahuan kita dengan hal – hal yang lain. Ada 4 hal yang akan saya ungkapkan di sini untuk membantu anda dalam mengatur pola pikir anda agar tidak monoton pada IT saja:
1. Religion (Agama)
Ini merupakan salah satu dasar yang paling utama dalam membantu menetralisir pengetahuan yang kita peroleh. Coba anda pikirkan! Darimana anda dapat mengetahui segala hal, baik di dunia IT maupun di sekeliling anda kalau tidak Tuhan yang berikan. Melaui belajar agama, maka kita dapat mengerti bahwa segala sesuatu adalah pemberian – Nya. Jika kita menyadari hal itu, maka kita tidak akan pernah sombong atas apa yang Ia berikan bagi kita
2. Psychology (Psikologi)
Untuk dapat mengerti karakter seseorang, ilmu psikologi adalah jawabannya. Hal ini dikarenakan kita hidup sebagai makhluk social. Jika kita tidak bisa bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain, maka seumur hidup anda akan menjadi seorang pengangguran. Koq bisa? Coba anda bayangkan lagi! Mana ada pekerjaan yang tidak butuh customer? Jika ada, saya ingin bertanya lagi, apakah pekerjaan yang anda maksud tidak membutuhkan rekan satu sama lain atau dengan kata lain bersifat individu? Apabila kedua jawaban di atas dapat anda temukan, saya akan mengacungkan kedua jempol saya bahwa anda betul – betul hebat. Itulah sebabnya kita harus belajar psikologi agar kita mampu untuk berinteraksi dengan orang lain dan pandai dalam membangun hubungan dengan relasi bisnis anda.
3. Language (Bahasa)
Bahasa merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi anda dengan rekan anda. Mengapa bahasa dianggap sebagai alat? Karena menurut saya, ada berbagai macam bahasa di dunia ini. Tidak hanya lewat perkataan saja orang bisa menyampaikan pesan kepada orang lain, seperti bahasa Indonesia dkk, tetapi juga anda dapat menyampaikan pesan anda melalui bahasa tubuh maupun bahasa sms. Bahasa tidak akan lepas dari kehidupan manusia karena merupakan alat penghubung untuk menyampaikan informasi yang anda peroleh dari pemikiran anda.
4. Fakta (Fact)
Tak akan ada gunanya jika kita belajar IT tanpa melihat kenyataan yang ada. Ibaratnya, bagaikan sup yang tidak diberi garam. Akan terasa hambar rasanya jika anda juga tidak melihat kenyataan yang ada di dunia ini. Memang dalam hal teori, kita memiliki kemampuan yang hebat dan pandai dalam menganalisa. Tapi, tunggu dulu! Kita juga harus mengetahui kejadian – kejadian yang telah terjadi di lingkungan kita. Anda bisa menggali informasi anda untuk mengetahui peristiwa yang terjadi dengan membaca di berbagai macam media, baik media cetak maupun media elektronik, atau anda bisa juga mencari informasi dengan survey maupun berdiskusi dengan rekan anda untuk membahas studi kasus. Tanpa mengenal fakta, maka semua yang anda pelajari akan sia – sia. Sama halnya jika anda mengenal fakta tapi anda tidak mengenal juga teori tersebut, itu juga sama saja.
Dari keempat hal yang telah saya jelaskan di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa pandangan kita jangan terfokus pada 1 titik saja. Cobalah anda ubah paradigma anda untuk mengetahui apa saja yang anda butuhkan untuk mengenal lebih dalam tentang dunia IT. Perlu anda ingat juga, bahwa kita hidup tidak hanya bergantung pada hard skill kita saja, tetapi juga soft skill kita. Karena itu semua menentukan kehidupan kita kelak di masa mendatang. Bersyukurlah jika anda yang membaca artikel saya ini sedang meniti pendidikan di STIKOM, karena apa yang saya jelaskan dari keempat hal tersebut telah diimplementasikan oleh STIKOM melalui suatu mata kuliah yang harus anda tempuh.
Posting Komentar